Ketika kapasitor
digunakan pada suatu rangkaian elektronik yang tersambung pada sumber tegangan
maka akanterjadi pengisian pada kapasitor. sedangkan ketika tengan diputus,
kapasitor masih memiliki tegangan tersisa yang akan menggantikan tegangan input
sampai tegangan tersebut habis.
A.
Nilai
Kapasitor
Untuk
mencari nilai dari kapasitor biasanya dilakukan dengan melihat angka/kode yang
tertera pada badan kapasitor tersebut. Untuk kapasitor jenis elektrolit memang
mudah, karena nilai kapasitansinya telah
tertera dengan jelas pada tubuhnya. Sedangkan untuk kapasitor keramik dan
beberapa jenis yang lain nilainya dikodekan. Biasanya kode tersebut terdiri
dari 4 digit, dimana 3 digit pertama merupakan angka dan digit terakhir berupa
huruf yang menyatakan toleransinya. Untuk 3 digit pertama angka yang terakhir
berfungsi untuk menentukan 10n, nilai n dapat dilihat pada tabel
dibawah.
Misalnya
suatu kapasitor pada badannya tertulis kode 474J, berarti nilai kapasitansinya
adalah 47 + 104 = 470.000 pF = 0.47µF sedangkan toleransinya 5%. Yang harus
diingat didalam mencari nilai kapasitor
adalah satuannya dalam pF (Pico Farad).
Pengisian
Dan Pengosongan Kapasitor
Pada saat pengisian kapasitor diperlukan
sebuah sumber tegangan konstan (Vin) yang digunakan untuk menyuplai muatan
ke kapasitor dan sebuah resistor yang digunakan untuk mengatur konstanta waktu
pengisian (Ï„) serta membatasiarus pengisian.
Pada rangkaian pengisian kapasitor
disamping, saat saklar (S) ditutup maka akan ada arus yang mengalir dari sumber
tegangan (Vin) menuju ke kapasitor. Besarnya arus ini tidak tetap
karena adanya bahan dielektrik pada kapasitor. Arus pengisian akan menurun
seiring dengan meningkatnya jumlah muatan pada kapasitor, dimana Vc≈Vin
saat i=0.
Secara umum, rumus pengisian
kapasitor untuk tegangan dan arus dapat dinyatakan seperti berikut :
§ tegangan kapasitor saat t detik
§ apabila sebelum pengisian tidak
terdapat adanya tegangan awal pada kapasitor, Vc(0)=0V, maka
persamaan diatas menjadi :
§ arus pengisian setelah t detik
Dua hal yang perlu
diperhatikan pada suatu kapasitor adalah saat pengisiandan pengosongan
muatannya. Untuk ini dapat diuraikan dengan bantuan gambar dibawah ini.
Apabila
saklar S dihubungakan keposisi 1 maka akan mengalir arus dari sumber
melalui hambatan R ke kapasitor C. tegangan pada C akan naik secara
eksponensial sesuai dengan persamaan diatas (5)। Proses ketika arus I akan berhenti mengalir (I = 0) pada saat tegangan kapasitor C sama dengan tegangan sumber Vs, dinamakan pengisian kapasitor। Kemudian bila saklar S dihubungkan ke posisi 2, maka arus akan mengalir dengan arah berlawanan dengan arah pengisian. Kapasitor akan mengeluarkan kembali energi listrik yang disimpannya dengan persamaan tegangan diatas.
melalui hambatan R ke kapasitor C. tegangan pada C akan naik secara
eksponensial sesuai dengan persamaan diatas (5)। Proses ketika arus I akan berhenti mengalir (I = 0) pada saat tegangan kapasitor C sama dengan tegangan sumber Vs, dinamakan pengisian kapasitor। Kemudian bila saklar S dihubungkan ke posisi 2, maka arus akan mengalir dengan arah berlawanan dengan arah pengisian. Kapasitor akan mengeluarkan kembali energi listrik yang disimpannya dengan persamaan tegangan diatas.
Pada
saat kapasitor telah mengosongakan seluruh muatannya aliran arus akan
berhenti (I = 0). Gambar dibawah memperlihatkan grafik pengosongan muatan
kapasitor
berhenti (I = 0). Gambar dibawah memperlihatkan grafik pengosongan muatan
kapasitor
Apabila
persamaan I = R.C disubstitusi
kepersamaan Vc = Vs (1-e-t/RC) maka akan diperoleh pengertian bahwa
setelah konstanta waktu t dilalui, tegangan kapasitor C yang sedang mengisi
muatannya akan mencapai 63 % dari tegangan sumbernya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar