Di dalam praktek
kondensator elektrolit ini terbagi dalam 2 macam yaitu:
a)
Kondensator elektrolit basah.
b)
Kondensator elektrolit kering.
a. Kondensator
elektrolit basah.
Pada kondensator jenis ini terdiri dari
elektroda aluminium yang memakai selapis oksida dan yang ditempatkan di dalam elektrolit. Dengan demikian berarti telah
memisahkan due bush penghantar dengan suatu bahan penghantar (oksida)
Seluruhnya bahan-bahan
ini ditempatkan di dalam tabung aluminium.
Kondensator ini mempunyai suatu konstruksi yang dibuat sedemikian rupa sehingga elektroda aluminium tadi tersekat
(terisolasi) dari tabung.
Di dalam pembuatannya bahwa elektroda
aluminium dihubungkan
dengan jepitan positif dari sebuah sumber arus. Sedangkan tabungnya dengan
jepitan negatif; karena itu akan mengalirlah kuat arus yang akan menimbulkan zat asam pads elektroda (batang
aluminium).
Zat asam ini menyebabkan
terjadinya oksida aluminium yang mempunyai sifat menghantar kurang sempurna pads permukaan elektroda. Makin banyak oksidayang dibentuk pads elektroda sehingga kuat arusnya akan menjadi kecil, hingga akhirnya
menjadi nol.
Besarnya kapasitet yang
terdapat pads kondensator semacam ini adalah sangat besar sekali karena lapisan
oksidanya dibuat
sangat tipis berukuran 0,00001 mm dan angka dielektrikumnya kurang lebih 10.
Selain itu kondensator ini dibuat sedemikian rupa sehingga Was penampang dari pelat
aktifnya menjadi sebesar
mungkin.
Yang harus diperhatikan,
bahwa jika jepitan positif sumber arus kits hubungkan dengan tabung dan jepitan negatif
dengan elektroda, make
ini tedadi hubungan singkat atau kondensator tadi sama sekali tidak bekerja,
tetapi arus berjalan terus. Seperti
gambar berikut.
Jadi
jelaslah bahwa di dalam pemasangan kondensator ini
terutama iepitan -jepitan positif dan negatifnya yang sangat menentukan baik atau tidaknya suatu alat yang
memakai perlengkapan elektrolit kondensator ini.
Kondensator demikian itu khusus
dipakai untuk arus search. Tetapi jika pada kondensator itu
dihubungkan pada arus bolak-balik, maka
elektroda aluminium tadi akan berubah secara bergantian positif dan
negatif.
Maka dapat terjadi bahwa pada setengah kala (periode) elektroda
itu menjadi negatif sehingga tidak merupakan suatu hambatan bagi arus.
Oksida yang terdapat pada kondensator ini tidaklah merupakan isolator yang sempurna, tetapi masih dapat melakukan
kuat arus yang sangat kecil. Arus ini yang biasa disebut suatu kebocoran
dan kondensator yang besarnya kurang dari 2 mA.
Makin
tinggi adanya beds tegangan yang terdapat diantara jepitan-jepitan kondensator tadi, maka makin besar arus yang bocor dan
ini akan menimbulkan cetusan api yang merusak lapisan oksida. Untuk memperbesar luas bidang aktif dan kapasitornya, maka elektroda aluminium dibuat dalam
bentuk bintang atau sebagai
lingkaran-lingkaran dan dijaga agar elektrolit tadi tidak mengalir ke
mana-mana.
Pada kondensator ini, elektrolit sebagai salah satu
lapisan yang mempunyai tahanan terhadap arus meskipun kecil dan ini tidak
dapat diabaikan begitu saja. Karma dielektrikum itu tidak merupakan isolator yang sempurna, justru
seolah-olah merupakan kondensator
yang terhubung sejajar dan terdapat tahanan yang besar, maka di dalam
perencanaan dan pemasangan kondensator pada pesawat-pesawat radio atau
yang lain hendaknya diperhitungkan secara teliti.
Untuk
menghemat ruangan dalam pemasangannya,
maka dibuatlah suatu kondensator yang
mempunyai kapasitor rangkap (double
capasitief), dimana 2 buah kondensator di tempatkan dalam satu tabung.
b.
Kondensator
Elektrolit kering.
Pada umumnya kondensator ini
terdiri dari dua lembar aluminium yang digulung dengan diantaranya terdapat
lembaran kapas atau kertas yang berlapis-lapis yang terlebih dahulu dicelup di dalam elektrolit.
Seluruhnya lalu dimasukkan di dalam tabung kertas yang dipres, atau aluminium, dan pada ujung-ujungnya terdapat kawat-kawat
penghubungnya.
Untuk jenis kondensator yang demikian itu dengan sendirinya
dalam pemasangannya dapat secara sembarang letaknya. Seperti halnya pada kondensator elektrolit untuk mendapatkan double capasitief, pada kondensator yang
ditempatkan pada satu tabung dan
terdapat tiga kawat penghubung pada ujung
bagian bawah. Jika jepit-jepit itu/kawat-kawat itu diberi tanda dengan warns, maka jepit yang merah ialah
positif dan yang hitam adalah negatif.
Kelompok kapasitor electrolytic terdiri dari
kapasitor-kapasitor yang bahan dielektriknya adalah lapisan metal-oksida.
Umumnya kapasitor yang termasuk kelompok ini adalah kapasitor polar dengan
tanda + dan - di badannya. Mengapa kapasitor ini dapat memiliki polaritas,
adalah karena proses pembuatannya menggunakan elektrolisa sehingga terbentuk
kutup positif anoda dan kutup negatif katoda.
Telah lama diketahui beberapa metal seperti
tantalum, aluminium, magnesium, titanium, niobium, zirconium dan seng (zinc)
permukaannya dapat dioksidasi sehingga membentuk lapisan metal-oksida
(oxide film). Lapisan oksidasi ini terbentuk melalui proses elektrolisa,
seperti pada proses penyepuhan emas. Elektroda metal yang dicelup kedalam
larutan electrolit (sodium borate) lalu diberi tegangan positif (anoda) dan
larutan electrolit diberi tegangan negatif (katoda). Oksigen pada larutan
electrolyte terlepas dan mengoksidai permukaan plat metal. Contohnya, jika
digunakan Aluminium, maka akan terbentuk lapisan Aluminium-oksida (Al2O3) pada
permukaannya.
Gambar : Prinsip kapasitor Elco
Dengan demikian berturut-turut plat metal
(anoda), lapisan-metal-oksida dan electrolyte(katoda) membentuk kapasitor.
Dalam hal ini lapisan-metal-oksida sebagai dielektrik. Dari rumus (2) diketahui
besar kapasitansi berbanding terbalik dengan tebal dielektrik. Lapisan
metal-oksida ini sangat tipis, sehingga dengan demikian dapat dibuat kapasitor
yang kapasitansinya cukup besar.
Karena alasan ekonomis dan praktis,
umumnya bahan metal yang banyak digunakan adalah aluminium dan tantalum.
Bahan yang paling banyak dan murah adalah Aluminium. Untuk mendapatkan
permukaan yang luas, bahan plat Aluminium ini biasanya digulung radial.
Sehingga dengan cara itu dapat diperoleh kapasitor yang kapasitansinya besar.
Sebagai contoh 100uF, 470uF, 4700uF dan lain-lain, yang sering juga disebut
kapasitor elco.
Kapasitor elektrolit terdiri dari dua lembar
kertas alumunium sebagai keping konduktor dan alumunium oksida sebagai bahan
penyekat. Keping + disebut anoda dan keping – disebut katoda. Kutub + kapasitor
harus dihubungkanke kutub + suplai dc dan kutub – harus dihubungkan ke kutub -.
Energy maksimum yang dapat disimpan
dalam sebuah kapasitor besar kira-kira hanya 10 J. Kapasitor digunakan sebagai
penyimpan energy karena ia dapat
dimuati dan melepas muatannya dengan sangat cepat.
Kapasitor digunakan salah satunya
yaitu pada blitz. Kapasitor juga memainkan peran yang penting dalam rangkaian
elektronika lainnya, seperti memilih frekuensi pada radio penerima; memisahkan
arus bolak-balik dari arus searah; sebagai filter pada rangkaian catu daya;
menghilangkan loncatan api dalam rangkaian saklar; menghilangkan bunga api pada
system pengapian mobil; menghemat daya listrik dalam rangkaian lampu TL; dan
sebagai catu daya cadangan ketika suplai listrik dari PLN terputus.
Untuk menjaga pembebanan lebih dari
jaringan transmisi dalam suatu area pelayanan, kapasitor menyimpan muatan
berukuran sangat besar secara perlahan dimuati dan kemudian secara cepat
dilepaskan muatannya ketika diperlukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar